Web Based Project Management Software Terbaik untuk Tim Anda

Web Based Project Management Software Terbaik untuk Tim Anda

Blog ClickUp – Di era digital saat ini, keberhasilan proyek banyak bergantung pada penggunaan software manajemen proyek berbasis web yang tepat. Software project management web based menawarkan kemudahan akses, kolaborasi real-time, dan fleksibilitas tanpa harus bergantung pada perangkat keras tertentu. Banyak perusahaan dan tim dari berbagai ukuran menggunakan platform ini untuk meningkatkan efisiensi kerja, koordinasi, serta pengawasan progres proyek. 7 Web Based Project Management Software Terbaik Kali ini kita akan membahas beberapa web based project management software terbaik dengan fitur unggulan yang menjadi pilihan utama banyak pengguna. 1. ClickUp: Solusi Lengkap untuk Proyek Kompleks ClickUp adalah platform yang dirancang khusus untuk menangani proyek yang kompleks dengan tingkat kustomisasi yang sangat tinggi. Pengguna dapat membuat custom fields, menggunakan automasi, dan mengintegrasikan berbagai aplikasi lain untuk mendukung kebutuhan proyek. ClickUp sering disebut sebagai “all-in-one” project management tool karena kemampuannya menggantikan berbagai alat terpisah dengan satu platform yang terpadu, menjadikannya pilihan ideal untuk tim yang membutuhkan kontrol penuh atas proses kerja mereka. 2. monday.com: User-Friendly dengan Workflow Kustomisasi monday.com dikenal luas karena antarmukanya yang mudah digunakan dan menawarkan berbagai template untuk berbagai jenis proyek. Platform ini sangat sesuai untuk tim dengan skala beragam karena fleksibilitasnya dalam mengatur workflow yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik. Visualisasi data yang interaktif dan alat kolaborasi yang komprehensif menjadikan monday.com sebagai pilihan favorit untuk meningkatkan produktivitas dan transparansi dalam pengelolaan proyek. 3. Asana: Visualisasi dan Manajemen Tugas yang Kuat Asana menawarkan desain yang bersih dan fitur manajemen tugas yang lengkap dengan beberapa tampilan, seperti daftar, papan, timeline, dan kalender. Keunggulan utama Asana adalah kemampuannya dalam memvisualisasikan data proyek sehingga memudahkan tim untuk memantau perkembangan setiap tugas. Fitur pelacakan kemajuan yang terintegrasi sangat membantu dalam memastikan proyek tetap sesuai jadwal dan target. 4. Wrike: Integrasi Mendalam dan Kolaborasi untuk Tim Besar Wrike adalah platform yang sangat kuat, terutama cocok untuk tim besar dan organisasi kompleks. Fitur seperti diagram Gantt, pelacakan waktu, dan integrasi yang luas dengan berbagai software bisnis lainnya menjadi keunggulan Wrike. Dengan kemampuan untuk mendukung kolaborasi lintas fungsi, Wrike membantu tim mengelola proyek multi-layer dengan lancar dan efisien. 5. Trello: Kesederhanaan dan Visual Kanban Trello menawarkan pendekatan manajemen proyek dengan gaya Kanban yang sangat visual dan mudah digunakan. Platform ini ideal untuk tim yang membutuhkan solusi sederhana dan intuitif untuk mengorganisasi tugas-tugas dasar tanpa kerumitan fitur berlebihan. Trello efektif untuk memantau alur kerja dengan cara yang transparan dan fleksibel. 6. Jira: Favorit Tim Pengembang dengan Fokus Agile Jira adalah perangkat lunak favorit bagi tim pengembang dengan fitur yang disesuaikan untuk metodologi Agile, seperti Scrum dan Kanban. Fleksibilitas dalam mengatur workflow dan integrasi dengan alat pengembangan menjadikan Jira esensial untuk melakukan pengelolaan proyek perangkat lunak secara efektif dan terstruktur. 7. Teamwork: Kombinasi Kesederhanaan dan Fungsi Lengkap Teamwork adalah pilihan tepat untuk tim yang mencari keseimbangan antara kemudahan penggunaan dan fitur yang lengkap. Dengan waktu peluncuran yang cepat dan nilai investasi yang kompetitif, Teamwork memberikan fungsi manajemen proyek dan kolaborasi yang solid bagi tim dari berbagai ukuran. Mengapa Memilih Software Project Management Berbasis Web? Akses Fleksibel: Dapat diakses dari mana saja melalui internet tanpa perlu instalasi perangkat lunak khusus. Kolaborasi Real-Time: Memudahkan koordinasi, pembagian tugas, dan komunikasi antar anggota tim. Pemantauan Proyek yang Lebih Baik: Visualisasi progres dan pelaporan yang membantu pengambilan keputusan cepat. Skalabilitas: Bisa disesuaikan dengan kebutuhan tim kecil hingga organisasi besar. Gunakan ClickUp untuk Mengelola Proyek Anda dengan Lebih Efisien Jika Anda mencari software manajemen proyek berbasis web yang mampu memberikan solusi lengkap dan customisasi tinggi, ClickUp adalah pilihan tepat. Dengan ClickUp, Anda dapat menggantikan banyak alat terpisah menjadi satu platform terpadu yang mudah digunakan. Fitur automasi, custom fields, integrasi luas, dan tampilan yang fleksibel memungkinkan Anda mengelola proyek dengan detail tertinggi tanpa kehilangan kendali. Nikmati kemudahan berkolaborasi, pantau progres secara real-time, dan capai target proyek lebih cepat dengan ClickUp. Jangan ragu mencoba ClickUp dan rasakan bagaimana produktivitas tim Anda meningkat secara signifikan!

Cara Menghitung Kebutuhan Tenaga Kerja Pada Perusahaan

Cara Menghitung Kebutuhan Tenaga Kerja Pada Perusahaan

Dalam perkembangan industri bisnis yang semakin pesat, tentu saja perusahaan harus menambah karyawan untuk memenuhi kebutuhan operasional yang terus berkembang. Hal ini penting untuk memastikan bahwa perusahaan dapat mempertahankan produktivitas dan efisiensi dalam setiap tahap proyek.    Mengapa Perlu Menghitung Kebutuhan Tenaga Kerja?   Menghitung kebutuhan tenaga kerja, pada dasarnya dapat membantu dalam membuat perencanaan strategis. Berikut adalah alasan lainnya: 1. Membuat Perencanaan Strategis Dengan menghitung tenaga kerja, maka dapat membantu dalam perencanaan yang strategis. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mengalokasikan sumber daya dengan lebih tepat, menghindari kekurangan atau kelebihan tenaga kerja, serta memastikan bahwa setiap proyek berjalan sesuai dengan jadwal dan anggaran yang telah ditentukan. 2. Meningkatkan Produktivitas Kerja   Selanjutnya, perhitungan tim yang pas, maka beban usaha yang didistribusikan akan dapat adil dan merata. Sehingga, setiap anggota tim dapat bekerja dengan lebih fokus dan maksimal, mengurangi risiko kelelahan, dan meningkatkan produktivitas secara keseluruhan. Dengan distribusi yang tepat, proyek dapat diselesaikan lebih efisien dan sesuai target. 3. Menghindari Pemborosan Anggaran Merekrut terlalu banyak karyawan berarti biaya gaji yang membengkak tanpa diimbangi hasil yang sepadan. Dengan demikian, perhitungan yang tepat memastikan setiap rupiah yang Anda investasikan untuk SDM memberikan return yang maksimal. 4. Mencegah Burnout Kekurangan tenaga kerja memaksa tim untuk bekerja di bawah tekanan, yang berujung pada kelelahan (burnout), penurunan kualitas hasil kerja, dan tingkat turnover yang tinggi. Cara dan Rumus Menghitung Tenaga Kerja (Metode Beban Kerja) Salah satu metode yang paling umum dan efektif adalah menganalisis beban kerja (Workload Analysis).  Berikut adalah rumus dasar yang dapat digunakan: Rumus dasarnya adalah sebagai berikut: Kebutuhan Tenaga Kerja= (Beban Kerja per Periode×Waktu Penyelesaian per Unit)/ (Total Waktu Kerja Tersedia per Karyawan)   Dimana setiap komponennya memiliki penjelasan sebagai berikut: 1. Beban Kerja (Workload) Jumlah total output atau target yang harus diselesaikan dalam satu periode (misal: jumlah panggilan yang harus dijawab, jumlah produk yang harus dirakit, atau jumlah laporan yang harus dibuat per bulan). 2. Waktu Penyelesaian per Unit Waktu standar yang dibutuhkan untuk menyelesaikan 1 unit beban kerja (misal: 5 menit per panggilan, 30 menit per produk). 3. Waktu Kerja Tersedia Total jam kerja efektif yang dimiliki satu karyawan dalam periode yang sama. Ini dihitung dari total jam kerja dikurangi waktu non-produktif seperti libur nasional, cuti, istirahat, rapat, dan lain-lain. Studi Kasus Perhitungan Kebutuhan Tenaga Kerja  Maju Mundur adalah startup yang bergerak pada e-commerce, sehingga perusahaan tersebut membutuhkan tim customer service (CS) untuk menangani keluhan via omni channel pada tiap bulannya.  Dimana diketahui bahwa pada tiap bulannya, industri tersebut memiliki 2000 pesan masuk dari beragam channel. Untuk proses penanganan pesan yang efisien, dibutuhkan waktu antara 10 – 15 menit.   Waktu kerja yang tersedia 8 Jam dengan 22 Hari kerja. Berikut adalah cara perhitungannya:   1. Hitung total jam yang dibutuhkan untuk semua pekerjaan. Total Jam = Beban Kerja × Waktu Penyelesaian Total Jam = 2.000 email × 0,25 jam/pesan = 500 jam 2. Hitung jumlah karyawan yang dibutuhkan. Kebutuhan Tenaga Kerja = Total Jam Dibutuhkan / Waktu Kerja Tersedia per Karyawan Kebutuhan Tenaga Kerja = 500 jam / 140,8 jam = 3,55 orang   Berdasarkan perhitungan, perusahaan membutuhkan sekitar 3,55 orang. Dalam praktiknya, perusahaan harus memutuskan apakah akan mempekerjakan 3 orang (dengan risiko sedikit kewalahan atau butuh lembur) atau 4 orang (yang memberikan kapasitas lebih untuk menangani lonjakan pesan melalui platform atau tugas lain). 🚀 ClickUp: Solusi Cerdas untuk Manajemen Beban Kerja dan Produktivitas Perhitungan di atas adalah langkah awal yang krusial. Namun, tantangan sebenarnya terletak pada eksekusi dan pemantauan. Bagaimana Anda memastikan data “Waktu Penyelesaian” itu akurat? Bagaimana cara Anda mendistribusikan “Beban Kerja” secara adil dan transparan? Disinilah peran ClickUp hadir sebagai solusi untuk melacak waktu penyelesaian setiap tugas secara real-time, dengan demikian pekerjaan akan menjadi lebih efisien. Tertarik untuk dapat mengelola pekerjaan menjadi lebih baik lagi? Hubungi tim kami untuk berkonsultasi tentang solusi untuk mengoptimalkan pengelolaan proyek dengan mudah.   ​  

6 Cara Meningkatkan Produktifitas Karyawan

6 Cara Meningkatkan Produktifitas Karyawan

Salah satu kunci bagi bisnis untuk mencapai kesuksesan jangka panjang adalah meningkatkan produktivitas karyawan. Namun, upaya ini seringkali disalah artikan sebagai tuntutan untuk bekerja lebih keras atau menambah jam kerja.  Padahal, kunci produktivitas adalah bagaimana karyawan dapat mengefisiensikan waktu dalam bekerja. Berikut adalah pembahasan lebih rinci mengenai cara meningkatkan produktivitas karyawan.    Apa yang Menyebabkan Produktivitas Karyawan Menurun?   Sebelum mengetahui cara dalam meningkatkan produktivitas karyawan, pihak yang memiliki kepentingan harus mengetahui apa saja yang menyebabkan produktivitas karyawan menurun. Berikut adalah faktor yang menyebabkan produktivitas karyawan menurun:  1. Beban Kerja yang Tidak Seimbang Terlalu banyak proyek yang ditangani dalam satu waktu tanpa pendelegasian yang jelas dapat menyebabkan burnout. Karyawan merasa kewalahan dan akhirnya kualitas pekerjaan menurun. 2. Komunikasi yang Tersebar Diskusi proyek terjadi di berbagai platform seperti email, grup WhatsApp, rapat dadakan, dan komentar di file desain. Akibatnya, informasi penting mudah hilang, terjadi miskomunikasi, dan proses revisi menjadi berlarut-larut. 3. Manajemen Tugas yang Berantakan  Tanpa sistem yang terpusat, sulit untuk melacak siapa mengerjakan apa dan kapan tenggat waktunya. Prioritas menjadi kabur dan banyak waktu terbuang hanya untuk koordinasi. 4. Kurangnya Kejelasan Tujuan dan Prioritas  Ketika tim tidak memahami gambaran besar atau prioritas utama sebuah proyek, mereka cenderung bekerja tanpa arah yang jelas. Hal ini membuat pekerjaan menjadi tidak efisien. 5. Terlalu Banyak Distraksi Notifikasi yang terus-menerus dan lingkungan kerja yang tidak kondusif dapat memecah fokus, membuat tugas yang seharusnya selesai dalam satu jam menjadi molor berjam-jam. Bagaimana Cara Meningkatkan Produktivitas Karyawan?   Setelah mengetahui penyebab yang menjadi faktor penyebab karyawan tidak produktif. Maka, saatnya untuk menerapkan strategi yang dapat mengatasi permasalah tersebut. Berikut adalah cara paling efektif yang dapat diterapkan:   1. Tetapkan Tujuan yang Jelas (SMART Goals) Pastikan setiap proyek dan tugas memiliki tujuan yang Specific (Spesifik), Measurable (Terukur), Achievable (Dapat Dicapai), Relevant (Relevan), dan Time-bound (Memiliki Batas Waktu). Kejelasan ini memberikan arah dan motivasi bagi tim. 2. Perbaiki Alur Komunikasi  Komunikasi yang terpusat dalam satu platform sangat penting untuk menghindari permasalahan yang dapat menyebabkan kurangnya fokus. Misalnya saja, dengan menggunakan project management tools seperti ClickUp, yang dapat membantu dalam menyatukan seluruh percakapan, tugas, dan proyek dalam satu tempat. 3. Terapkan Manajemen Proyek yang Terstruktur  Gunakan project management tool untuk memetakan alur kerja, mendelegasikan tugas, menetapkan tenggat waktu, dan memantau progres secara transparan. 4. Adakan Sesi Feedback Rutin Sesi Feedback yang konstruktif membantu karyawan memahami area yang perlu ditingkatkan dan merasa lebih dihargai. Lakukan sesi ini secara teratur, bukan hanya saat ada masalah. 5. Otomatiskan Pekerjaan Repetitif  Identifikasi tugas-tugas administratif yang berulang (contoh: membuat laporan mingguan, mengirim follow-up email) dan gunakan tools untuk mengotomatiskannya. Ini akan membebaskan waktu tim untuk fokus pada pekerjaan strategis dan kreatif. 6. Ciptakan Lingkungan Kerja yang Positif  Apresiasi, fleksibilitas, dan kepercayaan adalah fondasi dari lingkungan kerja yang mendukung. Tim yang bahagia adalah tim yang produktif. Studi Kasus: Transformasi Produktivitas di Agency Maju Sejati   Maju Sejati adalah perusahaan sosial media agency yang sedang berkembang. Awalnya, mereka mengelola proyek dengan menggunakan spreadsheet, email, dan WhatsApp untuk komunikasi. Karena menggunakan platform yang berbeda, akibatnya agency tersebut sering kali mengalami kebingungan dalam mengelola proyek, komunikasi yang tumpang tindih, dan sulit melacak progres. Hal inilah yang menjadi penyebab karyawan menjadi tidak produktif.   Sehingga, untuk mempermudah manajemen proyek, Maju Sejati mengadopsi platform project management ClickUp untuk satu platform terintegrasi. Dengan menggunakan ClickUp, seluruh anggota tim dapat mengakses informasi yang diperlukan, mulai dari tugas yang perlu diselesaikan, timeline proyek, hingga update terkini.  Selain itu, click up juga menyediakan fitur untuk menyatukan komunikasi melalui fitur chat.  Dengan demikian,  produktivitas karyawan akan meningkat, komunikasi menjadi lebih jelas dan penyelesaian proyek dapat dipantau lebih efisien. Clickup: Tingkatkan Produktivitas Perusahaan Ke Level Berikutnya! Menurunnya produktivitas bukanlah takdir, melainkan sebuah masalah yang bisa diatasi dengan strategi dan tools yang tepat. Dengan memahami penyebabnya, menerapkan cara-cara perbaikan, dan mengadopsi platform seperti ClickUp, industri bisnis akan berkembang lebih pesat dalam pengelolaan manajemen proyek yang lebih baik. Sudah siap untuk meningkatkan produktivitas tim dan membawa bisnis Anda ke level yang lebih tinggi? Hubungi tim marketing kami untuk berkonsultasi dan temukan solusi terbaik yang dapat disesuaikan  untuk peningkatan produktivitas karyawan dalam menggunakan Click Up.  

Struktur Organisasi Perusahaan: Kerangka Utama untuk Bisnis

Struktur Organisasi Perusahaan Kerangka Utama untuk Bisnis

Blog ClickUp – Struktur organisasi perusahaan adalah kerangka hierarki yang menggambarkan hubungan, tugas, dan tanggung jawab di dalam sebuah perusahaan. Struktur ini sangat penting karena membantu mengatur sumber daya manusia secara efektif, memperjelas alur komunikasi, serta meningkatkan koordinasi antar tim. Memahami dan menerapkan struktur organisasi yang tepat menjadi kunci keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya secara efisien. Pengertian Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi perusahaan adalah susunan formal yang mengatur bagaimana aktivitas seperti tugas, wewenang, dan komunikasi disusun dan dikelola dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Struktur ini memperlihatkan hierarki, mulai dari posisi tertinggi seperti dewan komisaris dan direksi hingga staf di lapangan. Dengan adanya struktur yang jelas, setiap anggota perusahaan memahami posisi dan peran mereka, sehingga meminimalkan konflik dan meningkatkan produktivitas. Poin-poin Penting Mengenai Struktur Organisasi Perusahaan Hirarki dan Tingkatan Struktur organisasi biasanya berbentuk piramida, di mana tingkatan wewenang dan tanggung jawab ditampilkan dari atas ke bawah. Posisi puncak biasanya dipegang oleh dewan komisaris atau direksi, sementara level di bawahnya terdiri dari manajer, supervisor, hingga staf administrasi. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Setiap posisi dalam struktur memiliki tugas spesifik yang mendukung tujuan perusahaan secara keseluruhan. Dengan pembagian yang jelas, tanggung jawab menjadi lebih fokus dan efisien. Alur Komunikasi dan Koordinasi Struktur organisasi yang baik membangun komunikasi yang efektif antar departemen dan anggota tim. Ini juga memudahkan koordinasi dan kerja sama agar proses bisnis berjalan lancar. Fungsi Struktur Organisasi Memperjelas Kedudukan Menentukan posisi dan peran tiap individu sehingga tidak terjadi tumpang tindih tugas. Meningkatkan Efisiensi Dengan alur kerja dan wewenang yang jelas, sumber daya dapat digunakan secara optimal dan waktu tidak terbuang sia-sia. Mendukung Pencapaian Tujuan Struktur organisasi membantu menyatukan seluruh elemen perusahaan menuju visi dan misi bersama. Mempermudah Pengambilan Keputusan Dengan tugas dan tanggung jawab yang terdefinisi, proses pengambilan keputusan menjadi lebih cepat dan tepat. Jenis-Jenis Struktur Organisasi Struktur Fungsional Mengelompokkan pegawai berdasarkan fungsi kerja seperti pemasaran, keuangan, produksi, dan lain-lain. Struktur Divisional Berdasarkan produk, pasar, atau wilayah geografis, cocok untuk perusahaan besar dengan produk beragam. Struktur Matriks Kombinasi struktur fungsional dan divisional, biasanya dipakai untuk proyek-proyek khusus yang melibatkan berbagai departemen. Contoh Struktur Organisasi dalam Berbagai Perusahaan PT (Perseroan Terbatas) Biasanya menggunakan struktur formal dengan RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham), Dewan Komisaris, Direksi, Manajer, Supervisor, dan Staf. Perusahaan Startup Struktur yang lebih sederhana namun harus tetap memiliki pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas agar operasional efektif. Struktur organisasi adalah fondasi bagi kelancaran operasional dan kesuksesan bisnis. Dengan struktur yang terencana dengan baik, perusahaan dapat meningkatkan koordinasi, efisiensi, dan kemampuan mengambil keputusan yang tepat, sehingga daya saing perusahaan juga bertambah. Organisasi Kerja Lebih Effisien dengan Aplikasi ClickUp Untuk mendukung struktur organisasi yang efektif, Anda dapat menggunakan aplikasi manajemen tugas dan proyek seperti ClickUp. ClickUp menyediakan berbagai fitur yang membantu tim Anda dalam mengatur tugas, berkomunikasi, dan memantau progres kerja secara real-time. Dengan ClickUp, setiap anggota tim bisa mendapatkan kejelasan tugas sesuai struktur organisasi perusahaan sehingga pekerjaan lebih terorganisir dan produktivitas meningkat. Mulailah gunakan ClickUp sekarang juga untuk mempermudah kolaborasi dan memastikan semua tugas diakomodasi sesuai dengan struktur organisasi Anda!

Kenali Perbedaan Antara To-do List dan Time Blocking

Perbedaan To Do List dan Time Blocking

Diera yang adaptif ini menjadi produktif menjadi sebuah kunci kesuksesan. Namun, sering kali kita bingung dalam mengatur tugas maupun pekerjaan dengan deadline yang cepat.  Dalam mengelola waktu yang efektif, tentunya sudah tidak asing lagi dengan metode to-do list dan time blocking. Walaupun keduanya memiliki tujuan yang sama dalam membantu penyelesaian tugas, namun kedua cara ini memiliki perbedaan yang mendasar. Berikut adalah perbedaan to-do list dengan time blocking.  Perbedaan Dari To-do list dan Time Blocking  Meskipun keduanya bertujuan untuk membantu mengatur waktu dalam menyelesaikan tugas maupun pekerjaan, to-do list dan time blocking memiliki perbedaan yang signifikan seperti: 1. Fokus Utama To do list hanya akan berfokus pada hal yang akan dikerjakan, itu berarti  daftar tugas tersebut akan lebih terstruktur sehingga dapat segera melihat tugas-tugas yang akan segera diselesaikan.  Berbeda dengan halnya, time blocking yang berfokus pada pembagian tugas kapan waktu untuk dapat mengerjakan setiap tugas. Dengan demikian, nantinya tugas dapat diselesaikan sesuai dengan pembagian waktu yang telah ditentukan. 2. Struktur Pengerjaanya Adanya to-do list berarti semua tugas dapat terlihat dengan jelas, sehingga nantinya seluruh tugas dapat langsung terlihat, apa saja yang harus diselesaikan. Walaupun daftar tugas ini belum memiliki waktu yang spesifik.  Sementara itu, time blocking akan memberikan jadwal harian apa yang harus dikerjakan pada waktu tertentu yang telah di jadwalkan. Sehingga seluruh pekerjaan maupun tugas dapat terselesaikan tepat waktu. 3. Pendekatannya Perbedaan selanjutnya antara to-do list dan time blocking dapat dilihat dari pendekatannya. to do list akan lebih mengutamakan bagaimana pekerjaan dapat  diselesaikan dari list yang telah dibuat.   Sementara time blocking akan mengutamakan  untuk pembagian waktu dalam menyelesaikan setiap tugas. 4. Batasannya Time blocking akan memberikan batas waktu yang jelas pada setiap tugas yang dikerjakan, hal ini karena seluruh tugas akan dikerjakan berdasarkan waktu yang telah disusun.  Berbeda dengan to-do list yang hanya memberikan daftar tugas tanpa adanya batasan waktu yang spesifik. 5. Keuntungannya To-do list  dan time blocking memiliki manfaat keuntungan yang berbeda. To-do list akan membantu  dalam mengelola proyek lebih jelas berdasarkan prioritas. Berbeda dengan halnya time blocking akan memberikan keuntungan dalam mengefisiensikan pengerjaan proyek tersebut, berdasarkan waktu.   Lalu Apa Metode Terbaik Untuk Efisiensi Waktu?  To-do list dan time blocking, pada dasarnya akan membantu dalam mengefisiensikan waktu dalam bekerja. Namun perlu diketahui, to-do list lebih cocok pada individu yang membutuhkan perencanaan tugas yang lebih terstruktur.  Berbeda dengan halnya  time blocking akan digunakan ketika seseorang ingin meningkatkan produktivitas dengan fokus intens seperti pelajar, guru, maupun bisnis. Kesimpulan Memahami perbedaan antara to-do list dan time blocking merupakan langkah awal dalam membangun sistem pengelolaan waktu yang lebih baik dan produktif. Selain itu, untuk meningkatkan produktivitas, Anda dapat mengkombinasikan kedua metode tersebut. Dengan demikian, Anda bisa memaksimalkan efisiensi waktu dan menyelesaikan tugas dengan lebih terorganisir. Untuk memudahkan pengelolaan waktu agar lebih produktif lagi, Anda dapat menggunakan software management seperti Click Up. Di aplikasi ini Anda dapat membuat to-do list, menerapkan prioritas, hingga mengatur time blocking. Yang menariknya lagi, Anda juga dapat melacak perkembangan pekerjaan maupun tugas secara real-time. Tertarik menggunakan click up? Hubungi tim marketing kami untuk penawaran lebih lanjut.  

Kurangi Stress Dengan Cara Membuat To Do List

Kurangi Stress Dengan Cara Membuat To Do List

Ditengah tuntutan pekerjaan yang semakin kompleks, stress saat kerja tidak dapat dihindari  terutama  ketika deadline semakin mendekat. Sehingga akan menambah beban mental dan akan mempengaruhi kualitas kerja.  Namun, tahukah Anda bahwa ada alat sederhana yang dapat meminimalisir stres yang datang? Alat itu adalah to-do list. Walaupun sering dianggap remeh, ternyata membuat daftar kerja dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan mental. Mengapa Stres Kerja Muncul  Stress sering kali dialami oleh banyak pekerja, terutama ketika mendekati deadline, ketidakjelasan prioritas, atau bahkan rasa tertekan dengan pekerjaan. Jika terus dibiarkan, maka dapat menyebabkan penurunan  produktivitas maupun kelelahan mental. Oleh karena itu, membuat rencana kerja harian dalam bentuk to-do list dapat meminimalisir stress yang mungkin dialami. Bagaimana To Do List Menjadi Solusi? Dengan adanya to-do list, itu berarti dapat meningkatkan rasa kontrol terhadap seluruh tugas yang ada. Namun tak hanya itu saja, to-do list juga memberikan dampak yang positif seperti: 1. Meningkatkan Rasa Kontrol Salah satu pemicu stress, biasanya dapat datang ketika seorang lepas kontrol dalam mengerjakan sesuatu. Sehingga, dengan adanya to-do list ini dapat membantu dalam memberikan gambaran yang jelas agar seluruh pekerjaan dapat lebih terkontrol.  2. Mengurangi Beban Kognitif  Walaupun otak manusia dapat menyimpan memori yang cukup besar. Namun, untuk memproses informasi secara bersamaan akan membuat kinerja otak yang semakin terbebani. Dengan demikian, mencatat ke dalam to-do list dapat membantu dalam mengurangi beban kognitif. Selain itu, juga memudahkan dalam proses pemantauan terhadap tugas-tugas. 3. Membantu Membuat Prioritas  Setiap tugas maupun project, pastinya memiliki tingkat urgensi yang berbeda-beda. Sehingga, to-do list yang ditulis  tidak akan menjadi sekedar daftar saja, tetapi untuk memprioritaskan tugas berdasarkan kategori tertentu misalnya deadlin maupun proses pengerjaannya.  4.Memberikan Rasa Pencapaian  Melalui penggunaan to-do list, Anda dapat melihat secara real-time tugas-tugas mana yang sudah dikerjakan ataupun belum. Hal itu biasanya dilakukan dengan memberikan tanda centang atau menghapusnya dari daftar tugas. Sehingga, ketika tugas tersebut semakin sedikit, akan memberikan rasa pencapaian yang lebih positif dan membuat Anda semakin produktif.  5. Meningkatkan Fokus  Dengan pengerjaan yang terstruktur, memungkinkan Anda dapat memiliki panduan yang jelas seperti apa yang harus dikerjakan selanjutnya. Sehingga mendorong untuk tetap fokus pada pekerjaannya tanpa harus memikirkan banyak hal. Kesimpulan Membuat to-do list pada pekerjaan bukan hanya tentang mencatat tugas saja, tetapi juga dapat membantu memantau tugas agar tidak kaget ketika deadline mendekati. Oleh karena itu, to-do list menjadi alat yang paling efektif dalam mengurangi rasa stres pada pekerjaan. Jika Anda ingin menggunakan to-do list secara digital, Anda dapat memilih aplikasi pengelolaan proyek seperti ClickUp untuk membantu dalam mengatur dan memantau tugas secara lebih terstruktur. Dengan beragam fitur seperti penetapan deadline, pengingat, atau bahkan pembagian tugas dengan anggota lainnya.

Flowchart Adalah: Fungsi, Jenis, Simbol, dan Contohnya

Flowchart Adalah Fungsi, Jenis, Simbol, dan Contohnya

Blog ClickUp – Dalam dunia pemrograman dan bisnis, istilah flowchart sering kali muncul sebagai alat bantu visual yang efektif untuk menggambarkan alur suatu proses. Flowchart adalah diagram yang menyajikan langkah-langkah dan keputusan dalam prosedur tertentu, sehingga memudahkan pemahaman dan pengkomunikasian informasi secara sistematis. Kami akan mengupas tuntas tentang pengertian, fungsi, jenis, simbol yang digunakan dalam flowchart, serta memberikan contoh sederhana yang mudah dipahami. Selain itu, di akhir artikel terdapat ajakan untuk memanfaatkan aplikasi CRM ClickUp yang dapat membantu Anda mengelola tugas dan alur kerja secara efisien. Apa Itu Flowchart? Flowchart atau bagan alur adalah representasi grafis dari langkah-langkah yang terlibat dalam suatu proses atau sistem. Setiap langkah dalam flowchart digambarkan dengan simbol tertentu, dan dihubungkan dengan panah yang menunjukan arah alur proses. Fungsi Flowchart Dengan konsep yang sederhana namun sangat efektif, flowchart membantu menjelaskan bagaimana suatu proses berjalan secara visual. Memudahkan Pemahaman Proses: Flowchart memberikan gambaran yang jelas tentang tahapan-tahapan dalam sebuah program atau sistem, sehingga semua pihak dapat memahami alurnya dengan cepat. Menyederhanakan Prosedur: Dengan merinci setiap langkah, flowchart membantu menyederhanakan informasi yang kompleks menjadi bentuk yang lebih mudah dimengerti. Mendukung Komunikasi dan Kolaborasi: Flowchart memungkinkan tim yang terdiri dari berbagai latar belakang (teknis dan non-teknis) untuk menyepakati cara kerja yang sama. Mengidentifikasi Kesalahan dan Efisiensi: Dengan visualisasi ini, potensi error atau proses yang kurang efisien dapat ditemukan dan diperbaiki lebih awal. Jenis-jenis Flowchart Untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda, flowchart dibagi menjadi beberapa jenis berikut: Flowchart Dokumen (Document Flowchart): Menggambarkan alur dokumen dan proses administrasi dalam organisasi. Flowchart Program: Menunjukkan proses logika dan tahapan dalam sebuah program komputer, terdiri dari flowchart logika dan flowchart program terinci. Flowchart Proses: Memvisualisasikan langkah-langkah dalam proses kerja di bidang teknik atau manufaktur. Flowchart Sistem: Menggambarkan keseluruhan sistem kerja dan urutan prosedur di dalamnya. Flowchart Skematik: Memakai simbol dan gambar lebih detil, sering untuk menjelaskan proses kepada orang awam dengan lebih mudah. Simbol Flowchart dan Fungsinya Dalam pembuatan flowchart, simbol-simbol berikut adalah yang paling umum digunakan: Simbol Bentuk Fungsi Terminator Oval Menandai awal atau akhir suatu proses Proses Persegi panjang Menunjukkan langkah kerja atau aktivitas Keputusan Belah ketupat Simbol pengambilan keputusan (ya/tidak) Input/Output Jajar genjang Menunjukkan pengambilan input atau tampilan output Panah Alur Panah Menunjukkan arah atau flow proses On-page Reference Lingkaran kecil Menghubungkan bagian flowchart yang terpisah Off-page Reference Bentuk pentagon Menandai flowchart berlanjut di halaman lain Contoh Flowchart Sederhana Misalnya kita ingin membuat flowchart untuk menentukan apakah suatu bilangan ganjil atau genap: Pengguna memasukkan sebuah bilangan bulat. Bilangan tersebut dibagi dengan 2. Jika sisa pembagian adalah 0, maka bilangan tersebut adalah genap. Jika tidak, bilangan tersebut adalah ganjil. Proses selesai. Flowchart ini menggambarkan dengan jelas logika keputusan dalam bentuk diagram yang mudah dipahami. Flowchart adalah alat bantu visual yang sangat berguna untuk menggambarkan alur atau proses dalam berbagai bidang, terutama pemrograman dan bisnis. Dengan berbagai jenis dan simbol yang tersedia, flowchart membawa banyak manfaat seperti memudahkan komunikasi, menyederhanakan prosedur, dan meningkatkan efisiensi kerja. Memahami flowchart akan sangat membantu Anda dalam merencanakan dan menjalankan proyek dengan lebih tertata. Untuk memudahkan Anda mengelola proyek dan alur kerja yang kompleks, gunakan aplikasi CRM ClickUp. ClickUp menyediakan fitur lengkap mulai dari task management, dokumentasi, hingga visualisasi workflow yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan Anda. Mulai gunakan ClickUp sekarang untuk produktivitas kerja yang lebih terorganisir dan efisien!  

Contoh SILO Alat Berat: Memahami Surat Izin Layak Operasi

Contoh SILO Alat Berat Memahami Surat Izin Layak Operasi

Blog ClickUp – SILO atau Surat Izin Layak Operasi adalah dokumen resmi yang sangat krusial dalam dunia konstruksi dan industri alat berat. SILO memastikan bahwa alat berat seperti crane, forklift, excavator, bulldozer, dan loader telah melalui pemeriksaan kelayakan teknis dan keselamatan, sehingga aman untuk digunakan di lokasi kerja. Memiliki contoh SILO alat berat bukan hanya kewajiban hukum, tetapi juga langkah penting untuk menjamin keselamatan kerja dan efisiensi operasional. Apa Itu SILO dan Fungsi Utamanya? SILO merupakan surat izin yang menyatakan alat berat telah memenuhi standar keselamatan dan teknis untuk beroperasi. Fungsi utama SILO meliputi: Menjamin Keselamatan: Mengurangi risiko kecelakaan kerja dengan memastikan alat dalam kondisi prima dan aman. Kepatuhan Hukum: Memenuhi persyaratan regulasi yang mengatur penggunaan alat berat di lokasi proyek. Efisiensi Operasional: Alat yang layak dan terawat memungkinkan kegiatan kerja berjalan lancar tanpa gangguan teknis. Bukti Kelaikan: SILO menjadi bukti resmi bahwa alat berat sudah diperiksa dan disetujui oleh pihak berwenang. Contoh SILO untuk Berbagai Jenis Alat Berat Download Contoh SILO Alat Berat.pdf Crane: SILO diperlukan agar crane diperiksa secara detail dan dinyatakan layak serta aman sebelum digunakan dalam proyek konstruksi. Forklift: Memastikan forklift di lingkungan kerja aman dan dapat dioperasikan tanpa risiko. Excavator, Bulldozer, Loader: Semua alat berat yang beroperasi di proyek konstruksi harus memiliki SILO untuk menjamin kelaikan dan keamanan kerja. Perbedaan Penting: SILO vs SIO SILO (Surat Izin Layak Operasi): Izin yang dikeluarkan untuk alat berat, menegaskan bahwa alat telah memenuhi standar operasional dan keselamatan. SIO (Surat Izin Operator): Izin khusus yang diperuntukkan bagi operator alat berat sebagai bukti kompetensi dalam mengoperasikan alat tersebut. SILO adalah dokumen wajib yang harus dimiliki setiap alat berat yang digunakan dalam proyek. Selain untuk kepatuhan hukum, SILO menjamin keselamatan personil dan kelancaran operasional. Dengan memahami dan mematuhi persyaratan SILO, perusahaan dapat menghindari risiko hukum dan meningkatkan produktivitas. Untuk memastikan semua aspek proyek, termasuk pengelolaan alat berat dan kepatuhan regulasi seperti SILO, berjalan dengan efisien dan terorganisir, gunakan ClickUp aplikasi manajemen proyek terbaik yang membantu Anda mengatur tugas, jadwal, dan sumber daya secara terpadu. Dengan ClickUp, monitor semua aktivitas proyek dari satu platform yang mudah digunakan dan tingkatkan produktivitas tim Anda secara signifikan. Mulai gunakan ClickUp sekarang dan wujudkan proyek dengan pengelolaan alat berat yang aman, efektif, dan sesuai aturan! Apakah Anda ingin saya membantu membuat panduan penggunaan ClickUp untuk manajemen proyek alat berat?

Pomodoro: Pengertian, Manfaat dan Cara Mengimplementasikan

Pomodoro: Pengertian, Manfaat dan Cara Mengimplementasikan

Tantangan terbesar dalam bekerja adalah menjaga sebuah fokus, terutama ketika pada pekerjaan kita dituntut untuk bekerja multitasking. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengatur waktu agar lebih fokus. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan teknik pomodoro yang biasanya akan membagi waktu kerja menjadi berapa bagian sesi singkat. Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai teknik pomodoro meliputi pengertian, manfaat dan cara menggunakannya.  Apa itu Teknik Pomodoro?  Teknik Pomodoro adalah metode yang digunakan dalam mengelola waktu agar tetap fokus. Metode ini awalnya ditemukan oleh francesco cirillo pada akhir 1980-an yang mengalami kesulitan fokus, karena adanya beberapa gangguan. Namun, saat ia mencari cara dalam mengatasi permasalahannya, ia menemukan ide untuk menggunakan timer dapur yang berbentuk tomat (dalam bahasa Italian, “pomodoro”) Dengan teknik ini, francesco berhasil membagi fokusnya ke dalam beberapa sesi waktu, masing-masing sesi berlangsung selama 25 menit. Sehingga ini merupakan awal mulanya  penggunaan pomodoro technique ditemukan. Walaupun di awal teknik ini digunakan untuk  membantu fokus dalam belajar, namun teknik ini juga dinilai sangat efektif dalam dunia kerja. Sebab, dengan membagi waktu kerja secara singkat, maka akan lebih fokus dalam menyelesaikan tugas pekerjaan satu persatu tanpa terbebani. Mengapa Teknik pomodoro Efektif Dalam Meningkatkan Produktivitas? Dengan mengimplementasikan teknik pomodoro maka dapat membantu dalam meningkatkan fokus dalam bekerja. Namun, selain itu teknik ini juga memiliki manfaat sebagai berikut: 1. Meningkatkan Fokus Bekerja Manfaat utama dari penggunaan teknik pomodoro adalah dapat meningkatkan fokus dalam bekerja. Sebab, dengan membagi waktu menjadi 25 menit dapat menjaga otak agar dapat berkonsentrasi tanpa kehilangan  fokus maupun kelelahan.  Misal saja, Anda seorang UI/UX Designer tanpa adanya pengaturan waktu, bisa aja Anda akan mudah kedikrasksi oleh berbagai hal misalnya sosial media. Sehingga dengan membagi waktu fokus dan beristirahat sementara dapat membantumu untuk menjaga fokus tersebut.  2. Mengurangi Kelelahan Mental  Dengan menggunakan teknik pomodoro, kelelahan mental yang terjadi dapat diminimalisir. Hal itu karena, cara kerja telah dibagi-bagi agar membuat otak untuk terus fokus tanpa terbebani.  Sebagai contohnya ketika Anda seorang content creator yang sedang mengedit video. Teknik ini akan membagi proses editing dalam sesi 25 menit.  Setelah sesi tersebut selesai, Anda dapat beristirahat sejenak selama 5 menit untuk dapat merilekskan beban yang ada dan menghindari rasa stress. 3. Mengelola Tugas Menjadi Mudah  Teknik pomodoro juga dapat membantu dalam pengelolaan tugas. Sebab, dengan membagi tugas pekerjaan ke dalam sesi yang singkat, maka dapat membantu dalam penyelesaian tugas tanpa merasa kewalahan. 4. Meningkatkan Kesadaran Waktu Karena teknik ini membutuhkan sebuah timer, maka pomodoro technique ini juga membantu dalam meningkatkan kesadaran waktu yang telah dihabiskan. Sehingga nantinya penggunaan waktu akan lebih efisien dan meminimalkan waktu terbuang untuk hal yang tidak penting. 5. Mengurangi Prokrastinasi Menunda pekerjaan  bisa saja terjadi, sehingga  seringkali  pekerjaan menjadi menumpuk. Dengan demikian, pomodoro dipilih  sebagai metode untuk mengatasi prokrastinasi. Sebab pada metode ini, nantinya akan mengatur waktu dengan membagi berdasarkan sesi 25 menit untuk dapat menjangkau setiap pekerjaan. Bagaimana Langkah-Langkah Menggunakan Teknik Pomodoro ?   Pengimplementasian teknik pomodoro sangatlah mudah, sebab hanya perlu memerlukan timer (penghitung waktu). Berikut adalah langkah-langkahnya:   Anda dapat memilih tugas yang akan diselesaikan.  Lalu tetapkan waktu dengan timer pomodoro misalnya 25 menit pengerjaan, 5 menit untuk istirahat. Jika timer berdering pada menit ke 25 maka Anda harus melakukan pekerjaan. namun jika timer berdering pada menit ke 5 maka Anda dapat beristirahat Ulangi hingga seluruh pekerjaan telah selesai dilakukan.   Selain menggunakan timer manual, Anda dapat menggunakan software management proyek seperti click up yang menawarkan fitur timer.   Sehingga tidak hanya waktu Anda yang terkelola dengan baik saja, tetapi pekerjaan Anda dapat dilihat kemajuannya. Untuk prosesnya pun tidaklah rumit, Anda hanya perlu menerapkan langkah-langkah ini: Anda dapat membuat daftar tugas atau proyek yang ingin dikerjakan melalui clickup. Setelah seluruh tugas tercatat, Anda dapat memilih daftar list tugas yang akan dikerjakan.  Dalam mengatur fokus pada pekerjaan yang dipilih, maka Anda dapat mengaktifkan fitur timer pada click up dengan teknik pomodoro yaitu 25 menit untuk fokus 5 menit untuk beristirahat. Ulangi hingga seluruh task terselesaikan.  Selama proses pengerjaan tugas, jangan lupa untuk melihat kemajuan pekerjaan pada Clickup. Sehingga nantinya Anda dapat mengevaluasi dan mengatur prioritas terhadap lis dari seluruh tugas yang dapat dikerjakan. Kesimpulan Teknik Pomodoro adalah metode yang digunakan dalam pengelolaan waktu, agar pekerjaan dapat fokus dikerjakan. Selain itu, teknik ini juga dapat membantu dalam pengurangan kelelahan mental dan meningkatkan kesadaran waktu. Sehingga teknik ini sangatlah penting dalam menjaga produktivitas. Jika Anda menginginkan pengelolaan proyek yang lebih baik lagi, Anda dapat mengintegrasikan teknik ini kedalam Click Up. Sebab, adanya apikasi ini, tak hanya dapat mengaktifkan timer saja tetapi dapat memberikan informasi lebih lengkap mengenai daftar tugas yang harus dikerjakan.

Vision Board: Pengertian, Manfaat, dan Cara Membuatnya

Vision Board: Pengertian, Manfaat, dan Cara Membuatnya

Salah satu cara dalam memvisualkan tujuan besar dari proyek, membuat vision board atau papan misi dapat dilakukan. Sebab, dengan cara ini goals dapat dengan mudah untuk dipahami dan diingat. Sehingga nantinya proyek dapat berjalan dengan lebih sistematis dan sesuai dengan rencana. Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai apa itu vision board, manfaat, serta cara membuatnya. Apa itu Vision Board? Vision board adalah papan yang memberikan visualisasi terhadap goal dari tim maupun seseorang. Visualisasi ini biasanya dapat berupa kumpulan dari gambar, kata-kata atau aspirasi setiap orang dalam tim. Sehingga Vision board dapat berfungsi sebagai pengingat untuk mencapai suatu tujuan. Tidak hanya, pada team maupun seseorang saja. Vision board atau papan visi juga dapat digunakan dalam manajemen proyek. Sebab, pada board ini akan digunakan untuk berkomunikasi terhadap visi proyek secara jelas kepada seluruh tim yang bergabung. Sederhananya, dalam pengelolaan proyek vision board akan mendefinisikan strategi bagaimana agar visi maupun goals pada team dapat tercapai. Mengapa Vision Board Digunakan? Dalam memberikan fokus yang jelas terhadap tujuan proyek, vision board dapat digunakan. Selain itu vision board dapat berfungsi sebagai: 1. Memfokuskan Pada Tujuan Proyek Dengan adanya visual board, maka proyek yang dikerjakan akan lebih fokus. Sebab, pada board tersebut memiliki penjelasan yang rinci mengenai proyek seperti tujuan, prioritas atau bahkan tahapan yang harus dicapai. 2. Meningkatkan Motivasi Tim Dengan menampilkan rincian mengenai proyek secara detail. Maka akan membantu dalam meningkatkan motivasi tim dalam mengerjakan proyek menjadi lebih baik lagi. Hal itu, karena setiap orang telah memiliki peran atau tanggung jawabnya masing-masing dalam penyelesaian proyek. 3. Mengklasifikasikan Visi Proyek Dalam menciptakan proyek yang berkualitas, awalnya akan melalui proses pembuatan ide dan konsep yang abstrak. Sehingga melalui vision board, ide tersebut dapat divisualkan agar dapat mudah dipahami. Hal ini berarti, papan visi ini dapat membantu dalam mengklasifikasikan visi proyek agar mendapatkan keberhasilan. 4. Menciptakan Kolaborasi Karena seluruhnya rincian proyek telah ditulis secara rinci pada vision board, maka memungkinkan dapat terciptanya kolaborasi dalam penyelesaian proyek. Hal ini karena, anggota tim dapat berkomunikasi antara satu dengan yang lain untuk menentukan tanggung jawabnya. 5. Mengurangi Prokrastinasi Ketika goals dari proyek telah dapat terlihat, maka memungkinkan dapat mendorong proses pengerjaan lebih cepat. Dengan kata lain, nantinya akan dapat mengurangi kecenderungan penundaan pekerjaan (prokrastinasi). Bagaimana Cara Membuat Vision Board? Dengan membuat vision board itu berarti Anda dapat berkreativitas dalam memvisualisasikan goal dari proyek yang akan dikerjakan. Namun, dalam pembuatannya tentunya tidaklah mudah. Berikut adalah tahapan dalam membuat vision board: 1. Mendefinisikan Tujuan Sebelum memulai untuk membuat vision board, Anda dapat mendefinisikan tujuan yang ingin dicapai. Misalnya ketika Anda ingin meluncurkan aplikasi, maka goals yang dapat didefinisikan adalah pertumbuhan dari pengguna dalam tiap kuartal. 2.Mengumpulkan Tim Proyek Langkah selanjutnya dalam pembuatan vision board adalah mengumpulkan tim proyek agar dapat berkolaborasi dalam merumuskan elemen-elemen yang dapat menjadi langkah untuk mencapai tujuan dari proyek. 3. Mengumpulkan Materi Visual Dalam memudahkan dalam memahami vision board, Anda dapat mengumpulkan beragam aset visual yang dapat menjelaskan ide atau elemen-elemen seperti gambar, grafik, ikon ataupun infografis. 4. Merancang Susunan Vision Board Pada tahap berikutnya, Anda dapat melanjutkan dengan perancangan vision board. Dalam penyusunannya Anda dapat menggunakan papan fisik seperti karton maupun whiteboard. Selain itu Anda juga dapat memilih menggunakan platform digital seperti Click up yang telah menyediakan template yang dapat digunakan secara kolaboratif. 5. Mengevaluasi dan Memperbaiki Untuk mendapatkan tolak ukur dari pembuatan vision board. Anda dapat melakukan evaluasi dan pembaruan, hal ini dapat membantu dalam memastikan gol dari proyek masih relevan dengan perkembangan yang dilakukan. Sehingga, nantinya akan memberikan strategi baru lagi ketika proyek tersebut memiliki hambatan maupun perubahan tertentu. Kesimpulan Pada dasarnya vision board atau papan visi adalah sebuah alat yang dapat membantu dalam memvisualisasikan tujuan dari suatu proyek. Dengan demikian, tim dapat berfokus bagaimana untuk meraih goal tersebut. Tak hanya itu saja, melalui penggunaan vision board dapat membantu dalam meningkatkan motivasi tim dan berkolaborasi. Proses pembuatannya pun cukup mudah, sebab Anda hanya perlu untuk menyiapkan ide, brainstorming, dan mengumpulkan aset visual yang relevan. Baik itu fisik maupun digital yang disesuaikan dengan kebutuhan Anda. Jika Anda ingin membuat vision board secara digital, Anda dapat menggunakan software project management seperti Click Up. Sebab pada click up telah dilengkapi dengan template vision board yang disiap untuk digunakan.