Scrum Master: Pengertian dan Tanggung Jawabnya

Pada pengelolaan proyek, terutama pada pengembangan perangkat lunak. Sering kali, mendengar tentang scrum master. Scrum master merupakan seorang yang ditugaskan untuk memastikan proses pengerjaan suatu proyek dapat berjalan dengan semestinya. Berikut adalah penjelasan lebih detail tentang scrum master meliputi tanggung jawab dan skill yang harus dibutuhkan: Apa itu Scrum Master? Scrum master adalah seorang yang diberikan tanggung jawab untuk memastikan proyek dapat berjalan dengan baik. Biasanya scrum master akan dibantu oleh seorang project manager dan product owner yang bekerjasama untuk dapat menciptakan alur kerja. Sehingga, scrum master sering kali disebut sebagai orang yang memimpin suatu pekerjaan produk. Tak sampai disitu, scrum master juga harus dapat memberikan pemahaman mengenai nilai-nilai scrum seperti commitment, courage, focus, openness dan respect. Apa saja tanggung jawab dari scrum master? Seorang scrum master pada dasarnya memiliki tugas untuk memastikan pengembangan project dapat terlaksana dengan baik. Selain itu, scrum master juga memiliki tanggung jawab seperti: 1. Mengontrol Pengembangan Project Salah satu tanggung jawab dari scrum master adalah mengontrol pengembangan proyek. Walaupun tidak secara langsung, tetapi scrum master disini berfungsi untuk memastikan seluruh kegiatan dalam scrum dapat terlaksana mulai dari sprint planning, daily standup, sprint review, hingga sprint retrospective). 2. Melatih dan Membimbing Tim Selanjutnya scrum master juga bertanggung jawab untuk melatih serta membimbing tim akan memahami prinsip-prinsip scrum. Sehingga, nantinya dapat membantu dalam peningkatan kinerja dan mengefisiensikan dalam pengembangan produk. 3. Menjadi Penghubung Komunikasi Seperti yang sudah dijelaskan, bahwa scrum master juga memiliki fungsi sebagai pemimpin proyek. Sehingga, biasanya scrum master juga berperan untuk menjadi penghubung komunikasi baik kepada product owner maupun klien. Sehingga seluruh kendala yang ada pada pengerjaan proyek akan mudah terselesaikan. 4. Mendorong Peningkatan Berkelanjutan Scrum master juga mendorong peningkatan berkelanjutan, terutama pada proyek yang telah dikerjakan. Namun, perlu diingat bahwa proses pengerjaan yang dilakukan tidak dilakukan secara mandiri. Dengan kata lain, scrum master akan berkolaborasi dengan tim untuk merencanakan dan menetapkan perubahan. Skill yang harus dibutuhkan Agar dapat menjadi scrum master, maka sangat penting untuk memiliki skill-skill sebagai berikut: 1. Memahami tentang pendekatan scrum dan agile Salah satu skill utama yang harus dimiliki sebagai scrum master adalah memahami prinsip dari sekrup dan memahami manajemen proyek dengan metode agile development. Sehingga nantinya proyek tersebut dapat terselesaikan sesuai dengan timeline yang dibuat sebelumnya. Selain itu juga untuk merilis hasil proyek secara bertahap dengan adanya masukan pada tiap langkah yang telah dikerjakannya. 2. Memahami Problem Solving Karena scrum master berfungsi untuk memastikan proyek berjalan dengan baik, maka tentunya memahami problem solving sangatlah dibutuhkan. Terlebih lagi, bahwa setiap proyek tidak selalu berjalan dengan lurus, sehingga bisa jadi menimbulkan tantangan dan hambatan yang harus dapat terselesaikan dengan efektif. 3. Dapat Dengan Mudah Beradaptasi Dalam menyelesaikan proyek, terkadang sangat melibatkan ilmu-ilmu baru yang tentunya harus cepat sekali dipelajari. Sehingga sangat penting bagi seorang scrum master untuk memiliki beradaptasi dengan kecepatan perubahan yang harus dilalui. 4. Memiliki Kemampuan Komunikasi Skill selanjutnya yang harus dimiliki oleh scrum master adalah kemampuan komunikasi. Sebab, nantinya scrum master sebutlah yang harus menjelaskan secara rinci baik itu penjelasan proyek maupun feedback proyek. 5. Memiliki Time Management Yang Baik Manajemen waktu sangat penting untuk memfasilitasi proyek dapat selesai sesuai dengan timeline. Sehingga biasanya scrum master akan memfasilitasi untuk berdiskusi singkat untuk memastikan proyek dapat selesai dengan tepat waktu. Kesimpulan Scrum master adalah orang diberikan tanggung jawab untuk dapat mengelola sebuah proyek. Dengan demikian proyek akan dapat terselesaikan tepat waktu. Selain itu, seorang scrum master juga harus dapat menjadi penghubung komunikasi antara pihak yang memiliki kepentingan. Namun, perlu diketahui untuk menjadi scrum master tentunya harus memiliki beragam skill yang harus dikuasai misalnya memahami scrum dan metode agile development, memahami problem solving and time management yang baik. Untuk mempermudah Anda dalam mengelola proyek yang lebih baik lagi, Anda sebagai scrum master dapat menggunakan software project management sepeti click up. Yang dapat mengelola dan memantau pengembangan suatu proyek lebih efisien.
Perbedaan Kanban Vs Scrum Pada Metode Agile Development

Pengelolaan proyek dengan metode agile menggunakan berbagai pendekatan, dua diantaranya yang sering dibandingkan adalah kanban vs scrum. Kedua pendekatan ini berfokus pada mengefisiensikan dan kolaborasi tim, sehingga pekerjaan akan lebih cepat terselesaikan. Artikel ini akan membantu Anda dalam mengetahui perbedaan antara kanban vs scrum. Perbedaan Antara Kanban Vs Scrum Walaupun memiliki fokus yang berbeda, kedua pendekatan dalam metode agile development ini memiliki perbedaan. Berikut adalah perbedaan kanban vs scrum: 1. Fleksibilitas Perbedaan utama dari kanban vs scrum dari sisi fleksibilitasnya. Sebab kanban akan lebih fleksibel tanpa ada ikatan pada waktu tertentu, sehingga tim yang memiliki tugas untuk menyelesaikan berdasarkan item tertentu kapan saja. Berbeda dengan halnya sprint yang biasanya akan dibatasi pada waktu tertentu. Hal ini dilakukan untuk dapat memfokuskan pekerjaan yang akan dilakukan oleh tim yang bergabung. 2. Visualisasi Gambaran Kerja Selanjutnya yang menjadi pembeda adalah visualisasi aliran kerja. Kanban akan memberikan visualisasi gambaran kerja yang jelas karena memiliki board yang berbentuk kartu yang jelas. Sementara pada pendekatan scrum, aliran kerja akan disosialisasikan juga namun tidak akan sejelas pada kanban. Sebab, pada scrum hanya berfokus untuk pengelolaan dan pengelolaan dalam keberlangsungan sprint. 3. Matrik Pada pendekatan kanban, matrik yang digunakan adalah cycle time (waktu siklus). Sesuai namanya matriks ini berguna untuk mengukur kecepatan dalam penyelesaian suatu pekerjaan. Sehingga nantinya tim yang ditunjuk untuk mengelola dapat dengan mudah untuk mengidentifikasi permasalahan yang terjadi. Disisi lain, scrum juga menggunakan matriks waktu. Namun berbeda dengan kanban, scrum lebih mengutamakan kecepatan waktu (Velocity). Sehingga, dari hasil sprint yang telah dikerjakan berdasarkan waktu, akan digunakan untuk memprediksi target pada sprint berikutnya berdasarkan waktu penyelesaiannya. 4. Tugas dan Tanggung Jawab Perbedaan berikutnya antara kanban vs scrum terletak pada tugas dan tanggung jawabnya. Scrum akan membutuhkan tim lintas divisi yang akan menangani seluruh pengembangan proyek. Sehingga metode ini akan kurang cocok, jika memiliki sumber daya yang terbatas. Sebaliknya, jika Anda memiliki sumber daya yang terbatas maka dapat menggunakan pendekatan kanban, sebab metode ini akan berfokus pada pengelolaan alur kerja dan tanpa terikat pada struktur tim yang kompleks. 5. Perilisan Karena memiliki sifat yang fleksibel, kanban dapat dirilis secara berkelanjutan secara terus menerus tanpa adanya batasan waktu. Berbeda dengan scrum yang biasanya akan dilakukan perilisan pada akhir sprint yang telah dijadwalkan. Kesimpulan Kanban vs Scrum adalah metode yang dapat digunakan untuk pengembangan proyek maupun produk. Jika Anda menginginkan pengerjaan proyek yang stabil maka sangat tepat untuk menggunakan kanban. Namun, ketika proyek Anda berubah-ubah maka metode scrum lah yang tepat untuk Anda gunakan. Sebab nantinya pada scrum, akan dilakukan penyesuaian prioritas dalam setiap literasi. Untuk lebih mempermudah penggunaan scrum maupun kanban, Anda dapat menggunakan software project management dari Click Up Indonesia. Click up adalah alat pengelolaan proyek yang sangat fleksibel karena mendukung berbagai pendekatan seperti scrum maupun kanban. Dengan demikian akan memudahkan tim dalam merencanakan, melacak, serta menyelesaikan tiap proyek.